Tetapi sebagai pegangan dapat dipakai turunnya tekanan darah sistolik sampaikurang dari 90 mm llg. Gambaran klinik shock mencakup keringat dingin,pucat, dan kadang-kadang disertai kesadaran yang turun. Pada keracunan mendadak barbiturat depresi jantung secara sentral akanmenurunkan "cardiac output", dan ini menyebabkan kurangnya darah dalamsirkulasi.
Terkumpulnya darah ("poo1ing") di daerah vena akan menyebabkan hypovolemia;keadaan ini dapat diatasi dengan menempatkan kaki/tungkai lebih tinggisupaya aliran darah ke otak cukup dan "venous return" bertambah. Bila caraini tidak efektif, maka dapat diberikan metaraminol 5.0 mg (aramine) selama20 menit dengan tujuan untuk menaikkan tekanan darah tidak lebih dari 100 mmHg, karena bila lebih, maka metaraminol akan menimbulkan bagaimana cara mengatasi diabetes kurangnya "cardiacoutput" dan vasokonstriksi arteriol ginjal, sehingga dapat terjadi kerusakan ginjal. Bila pemberian 2 - 3 kali metaraminol gagal, pengobatan ini dihentika,.dan diberikan "plasma expander". Oksigen perlu diberikan pada shock lama.
Arrythmia dan acidaemia dapat diatasi dengan pemberian digitalis dan bicarbonas. Pada kasus yang resisten. diberikan hydrocortison 100 mg intravena,boleh diulang tiap 6 jam.
Cairan banyak yang ke luar dan bila sirkulasi membaik cairan akan masukkembali dan.dapat menimbulkan "overloading", yang bila terjadi pada orangtua sering menimbulkan dekompensasio.
Absorpsi racun lebih lanjut
Pada umumnya dapat dilakukan induksi muntah atau bilasan lambung untuk mencegah absorpsi racun lebih lanjut. Akan tetapi bila yang termakan/terminum parafin, minyak tanah atau minyak lain yang sederajat, maka cara ini merupakan kontra indikasi, karena mempermudah terjadinya aspirasi. Cara tradisionil dapat pula dilakukan, yaitu mengorek dinding pharynx dengan jari atau pegangan sendok.
Obat emetik juga dapat dipakai, seperti apornorphin, tetapi dapat berbahayakarena bila muntah terus-menerus dapat menimbulkan shock, dan efek ini dapat diatasi dengan pemberian nallorphin sebagai antidotum. Bahaya lain daripadapenggunaan emetik ialah bila penderita menjadi tidak sadar, dan ini dapatmenyebabkan aspirasi. Di rumah sakit dapat dilakukan intubasi dahulu sehinlgaparu-paru terlindung dan aspirasi dapat dicegah.
Bilasan lambung dilakukan sesudah intubasi bila obat dimakan tidak lebihdari 4 jam; bila lebih dari 4 jam bilasan lambung tidak begitu berguna, kecualipada salicylat yang sesudah lebih dari 4 jam masih terdapat di dalam lambung.
Terkumpulnya darah ("poo1ing") di daerah vena akan menyebabkan hypovolemia;keadaan ini dapat diatasi dengan menempatkan kaki/tungkai lebih tinggisupaya aliran darah ke otak cukup dan "venous return" bertambah. Bila caraini tidak efektif, maka dapat diberikan metaraminol 5.0 mg (aramine) selama20 menit dengan tujuan untuk menaikkan tekanan darah tidak lebih dari 100 mmHg, karena bila lebih, maka metaraminol akan menimbulkan bagaimana cara mengatasi diabetes kurangnya "cardiacoutput" dan vasokonstriksi arteriol ginjal, sehingga dapat terjadi kerusakan ginjal. Bila pemberian 2 - 3 kali metaraminol gagal, pengobatan ini dihentika,.dan diberikan "plasma expander". Oksigen perlu diberikan pada shock lama.
Arrythmia dan acidaemia dapat diatasi dengan pemberian digitalis dan bicarbonas. Pada kasus yang resisten. diberikan hydrocortison 100 mg intravena,boleh diulang tiap 6 jam.
Cairan banyak yang ke luar dan bila sirkulasi membaik cairan akan masukkembali dan.dapat menimbulkan "overloading", yang bila terjadi pada orangtua sering menimbulkan dekompensasio.
Absorpsi racun lebih lanjut
Pada umumnya dapat dilakukan induksi muntah atau bilasan lambung untuk mencegah absorpsi racun lebih lanjut. Akan tetapi bila yang termakan/terminum parafin, minyak tanah atau minyak lain yang sederajat, maka cara ini merupakan kontra indikasi, karena mempermudah terjadinya aspirasi. Cara tradisionil dapat pula dilakukan, yaitu mengorek dinding pharynx dengan jari atau pegangan sendok.
Obat emetik juga dapat dipakai, seperti apornorphin, tetapi dapat berbahayakarena bila muntah terus-menerus dapat menimbulkan shock, dan efek ini dapat diatasi dengan pemberian nallorphin sebagai antidotum. Bahaya lain daripadapenggunaan emetik ialah bila penderita menjadi tidak sadar, dan ini dapatmenyebabkan aspirasi. Di rumah sakit dapat dilakukan intubasi dahulu sehinlgaparu-paru terlindung dan aspirasi dapat dicegah.
Bilasan lambung dilakukan sesudah intubasi bila obat dimakan tidak lebihdari 4 jam; bila lebih dari 4 jam bilasan lambung tidak begitu berguna, kecualipada salicylat yang sesudah lebih dari 4 jam masih terdapat di dalam lambung.